Tuesday, February 14, 2012

Informasi yang diperlukan untuk mendapatkan rekomendasi PHSL



 PHSL ada setelah dilakukannya kerjasama penelitian mengenai padi sawah sejak tahun 1995 oleh 5 lembaga di 5 negara penghasil beras di Asia. Kelima negara tersebut adalah India, Thailand, Vietnam, Indonesia dan Filipina. PHSL merupakan teknologi tepat guna yang memberikan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi untuk membantu petani terutama petani kecil.

Dalam program PHSL baik Web, HAPE maupun Android, terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh petani sesuai kondisi spesifik lahan mereka. PHSL memperhitungkan kandungan hara dalam tanah berdasarkan informasi atau jawaban yang diberikan oleh petani untuk menghasilkan rekomendasi pemupukan yang diperlukan bagi sawah tersebut. 

Beberapa informasi yang diperlukan antara lain luas lahan, musim tanam, cara tanam, cara panen/merontok padi, hasil panen, ketersediaan air irigasi, penggunaan pupuk organik dan sebagainya. Kenapa informasi tersebut yang diperlukan?
Kami akan memberikan penjelasan dari salah satu pertanyaan yaitu bagaimana cara merontok padi pada musim sebelumnya.

Pertanyaan tersebut berkaitan dengan estimasi jumlah jerami yang tertinggal di sawah sebelum lahan diolah untuk tanam selanjutnya. Pilihannya adalah merontok padi dengan cara digebot/ dibanting yang artinya tanaman dipotong bawah/pendek (jumlah jerami yang tersisa sedikit) atau ditresher yang artinya tanaman dipotong atas. Seperti yang kita ketahui bahwa jerami mengandung unsur hara terutama unsur K yang cukup tinggi. Sehingga dengan mengetahui informasi cara merontok padi, PHSL dapat memperkirakan berapa jumlah unsur hara yang terkandung dalam tanah dan berapa yang harus ditambahkan melalui penggunaan pupuk kimia.

No comments:

Post a Comment